Dari Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pengakuan Iman Rasuli (Latin:
Symbolum Apostolorum atau Symbolum Apostolicum), kadang disebut Kredo
Rasuli atau Kredo Para Rasul, adalah salah satu dari kredo yang
secara luas diterima dan diakui oleh Gereja-gereja
Kristen,
khususnya Gereja-gereja yang berakar dalam tradisi Barat. Di kalangan Gereja Katolik Roma, kredo ini
disebut Syahadat Para Rasul.
Menurut Katekismus Heidelberg,
Pengakuan Iman Rasuli terbagi atas tiga bagian utama yaitu pertama mengenai Allah
Bapa dan penciptaan kita. Yang kedua mengenai Allah
Anak dan penebusan kita. Yang ketiga mengenai Allah
Roh Kudus dan pengudusan kita. [1]
Asal-usul
Menurut sejarah, para rasul
(murid-murid Yesus) sendirilah yang menulis kredo ini pada hari ke-10 (Hari
Pentakosta) setelah kenaikan Yesus Kristus ke sorga. Karena isinya
mengandung 12 butir, ada keyakinan bahwa masing-masing murid Yesus menuliskan
satu pernyataan di bawah bimbingan Roh
Kudus. Namun, sebagian sejarawan berpendapat bahwa kredo ini berasal
dari Gaul, Perancis,
pada abad ke-5.
Bukti historis konkret yang tertua tentang
keberadaan kredo ini adalah sepucuk surat dari Konsili Milano (390 M) kepada Paus
Siricius yang bunyinya demikian:
"Bila engkau tidak memuji ajaran-ajaran para imam ... biarlah
pujian itu setidak-tidaknya diberikan kepada Symbolum Apostolorum yang
selalu dilestarikan oleh Gereja Roma dan akan tetap dipertahankan agar tidak
dilanggar."
Kredo ini paling banyak digunakan dalam ibadah
orang-orang Kristen di Barat. Catholic Encyclopedia memuat pembahasan terinci
tentang asal usul Pengakuan Iman Rasul ini.
Kredo ini adalah rumusan ajaran dasar Gereja
perdana, yang dibuat berdasarkan amanat agung Yesus untuk menjadikan segala
bangsa muridnya, membaptiskan mereka dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus
(Matius 28:18-20). Karena itu, dari kredo ini kelihatan bahwa doktrin
sentralnya adalah Tritunggal dan Allah sang
Pencipta.
Pada masa ketika kebanyakan umat Kristen masih
buta huruf, pengulangan secara lisan Pengakuan Iman Rasul ini seiring dengan Doa
Bapa Kami dan Sepuluh Perintah Tuhan (Dasa
Titah) membantu melestarikan dan menyebarkan iman Kristiani dari gereja-gereja
Barat. Pengakuan Iman Rasul tidak memiliki peran di Gereja Ortodoks Timur.
Versi tertulis yang paling awal kemungkinan
adalah Kredo Tanya Jawab Hipolitus (sekitar 215 M). Versi yang sekarang
pertama kali ditemukan di dalam tulisan-tulisan Caesarius dari Arles (wafat
542). Pengakuan Iman Rasul ini rupanya digunakan sebagai ringkasan ajaran
Kristen untuk calon-calon baptisan di gereja-gereja Roma. Oleh karena itu
dikenal juga sebagai Symbolum Romanum (Roman Symbol). Dalam versi
Hipolitus, Pengakuan Iman ini diberikan dalam bentuk tanya jawab dengan calon
baptisan yang kemudian mengakui bahwa mereka percaya tiap pernyataan.
Teks Indonesia
Teks dalam bahasa Indonesia menurut Versi Katolik
Roma dan Protestan
Versi Katolik Roma
Syahadat
Para Rasul
|
Aku percaya
akan Allah,
|
Bapa yang
mahakuasa,
|
pencipta
langit dan bumi;
|
dan akan Yesus
Kristus,
|
Putra-Nya yang
tunggal, Tuhan kita,
|
yang dikandung
dari Roh
Kudus,
|
dilahirkan
oleh Perawan Maria;
|
yang menderita
sengsara
|
disalibkan,
wafat,
dan dimakamkan;
|
yang turun ke
tempat penantian
|
pada hari
ketiga bangkit dari antara orang
mati;
|
yang naik
ke surga,
|
duduk di
sebelah kanan Allah Bapa
|
yang
mahakuasa;
|
Aku percaya
akan Roh Kudus,
|
Gereja
katolik² yang kudus,
|
persekutuan
para kudus,
|
pengampunan
dosa,
|
kebangkitan
badan,
|
kehidupan
kekal.
|
Amin.
|
Versi Protestan
Pengakuan
Iman Rasuli
|
Aku percaya
kepada Allah,
|
Bapa yang
Mahakuasa,
|
Khalik langit
dan bumi.
|
Anak-Nya yang
Tunggal, Tuhan kita
|
Yang dikandung
dari Roh
Kudus,
|
lahir
dari anak dara Maria
|
Yang menderita
sengsara¹
|
turun ke dalam
kerajaan maut
|
Pada hari yang
ketiga bangkit pula
|
dari antara
orang mati
|
duduk di
sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa,
|
Aku percaya
kepada Roh Kudus,
|
Adanya satu
gereja yang kudus dan am,²
|
persekutuan
orang kudus
|
pengampunan
dosa
|
kebangkitan
daging³
|
dan hidup yang
kekal. Amin
|
¹Sebagian versi hanya mengatakan "Yang
menderita", tanpa "sengsara", dengan pertimbangan bahwa sengsara
dengan sendirinya mengandung arti penderitaan.
²Katolik di sini berarti
semesta dan universal,
arti yang sama dengan kata am yang digunakan dalam versi Protestan.
³Versi Persekutuan
Gereja-gereja di Indonesia (PGI), yang merupakan terjemahan harafiah
dari "carnis resurrectionem" (bahasa
Latin) atau "σαρκος ανάστασιν" (sarkos anastasin) (bahasa
Yunani). Sebagian gereja menggunakan terjemahan "kebangkitan
tubuh" atau "kebangkitan orang mati" (versi Gereja Kristen Indonesia (GKI). Versi
ini berdasarkan Pengakuan Iman Rasuli di Kidung
Jemaat terbitan Yamuger PGI.
Shalom saudara-saudari Kristen. Jika kita berbicara tentang keimanan Kristen, akan lebih baik jika kita menelusuri akar Ibrani dari keimanan kita. Sudah pernahkah saudara/I mendengar lantunan Shema Yisrael? Ini adalah kalimat pengakuan iman orang Yahudi yang biasa diucapkan pada setiap ibadah mereka baik itu di rumah ibadat atau sinagoga maupun di rumah. Yesus juga menggunakan Shema untuk menjawab pertanyaan dari seorang ahli Taurat mengenai hukum yang utama. Kita dapat baca di Ulangan 6 ayat 4 dan Injil Markus 12 ayat 29. Dengan mengucapkan Shema, orang Yahudi mengakui bahwa YHWH ( Adonai ) Elohim itu esa dan berdaulat dalam kehidupan mereka. Berikut teks Shema Yisrael tersebut dalam huruf Ibrani ( dibaca dari kanan ke kiri seperti huruf Arab ) beserta cara mengucapkannya ( tanpa bermaksud untuk mengabaikan atau menyangkal adanya Bapa, Roh Kudus dan Firman Elohim yaitu Yeshua haMashiakh/ ישוע המשיח, yang lebih dikenal oleh umat Kristiani sebagai Yesus Kristus ) berikut ini
BalasHapusTeks Ibrani Ulangan 6 ayat 4 : ” שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד ”
Cara mengucapkannya : ” Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad ”
Lalu berdasarkan halakha/ tradisi, diucapkan juga berkat: ” ברוך שם כבוד מלכותו לעולם ועד ” ( barukh Shem kevod malkuto le’olam va’ed ) yang artinya diberkatilah nama yang mulia kerajaanNya untuk selama-lamanya. Ini juga termasuk kesaksian.
🕎✡️👁️📜🕍🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️☁️☀️⚡🌧️🌈🌒🌌🔥💧🌊🌬️🏞️🗺️🏡⛵⚓👨👩👧👦❤️🛐🤲🏻🖖🏻🌱🌾🍇🍎🍏🌹🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐟🐍₪🇮🇱⛪