(Mat 26:26-30, 1 Kor 11:23-29)
I. Penetapan Perjamuan Suci:
Perjamuan
suci adalah suatu upacara yang ditetapkan oleh Tuhan yesus kepada
murid-muridNya, tatkala pada malam Tuhan Yesus akan diserahkan, upacara ini
diperhatikan Yesus kepada murid-muridNya untuk ditaati setiap waktu. Perjamuan suci merupakan suatu kesaksian
gereja. Dengan menerima roti yang
dipecahkan dan cawan anggur, menyatakan bahwa kita mempunyai bagian di dalam
Kristus. Oleh sebab itu orang Kristen
harus mentaati dan menghornati Perjamuan Suci menurut prinsip Alkitab.
II. Arti
Perjamuan Suci:
Di
dalam perjamuan suci, melalui roti yang dipecah-pecahkan dan cawan anggur yang
kita terima, kita memperingati Tuhan yang telah tersalib dan bangkit pula bagi
kita.
Dalam hal ini mempunyai tiga
arti:
1. Peringatan
Masa Lampau:
Waktu
kita menerima roti dan cawan, kita mengenangkan, memperingati pengorbanan,
penyerahan diri dan pencurahan darah Yesus yang tak ternilai harganya. Dan haruslah kita menyelidiki diri sendiri,
bagaimanakah kasih kita kepada Tuhan, apakah kita milik Tuhan yang dapat
memperkenankan hati.
2. Persatuan
Masa Sekarang:
Menerima
roti dan cawan anggur menyatakan kita menerima daging dan darah Kristus
(melambangkan) sehingga kita mempunyai bagian di dalam hidupNya dan bersatu
serta bersekutu denganNya. Persatuan ini
juga merupakan persatuan antara orang, sehingga menjadi anggota tubuh Kristus
yang saling bersekutu.
3. Pengharapan untuk masa yang Akan Datang:
Waktu
Tuhan menetapkan perjamuan suci, Ia menjanjikan kepada kita bahwa kita akan
minum “yang baru” di dalam kerajaan Bapa kelak.
Sebab itu setiap kali menerima perjamuan suci, kita berharap supaya
Tuhan cepat datang dan menjemput kita masuk ke dalam kerajaanNya yang kekal.
Mat 26:29.
III. Siapa
yang layak menerima Perjamuan Suci:
Tuhan
menetapkan perjamuan suci teristimewa bagi murid-muridNya. Sebab itu barang siapa yang sudah diperanakan
pula dan diselamatkan serta percaya Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat
pribadinya, maka ia boleh menerima perjamuan suci. Perjamuan suci bukan hanya merupakan suatu
pernyataan luar saja, tetapi juga merupakan “hidup” di dalam orang
Kristen. Sebab itu untuk menghindarkan
kekacauan, maka gereja menetapkan peraturan bahwa hanyalah orang yang sudah
menerima baptisan, barulah boleh mengikuti perjamuan suci.
IV. Sikap
sebelum menerima Perjamuan Suci:
a. Hendaklah
memeriksa diri sendiri, menjauhi dosa. 1 Kor 11:28; 5:7-8.
Kita
yang menjadai milik Tuhan apakah sungguh-sungguh telah menjadai milikNya? Hendaklah kita memeriksa diri sendiri,
mengakui dosa, perselisihan, dll, antara saudara-saudara. Bila tidak, maka berarti kita menipu diri
sendiri.
b.
Hendaklah kita:
1. Membedakan roti dan cawan
yang kita terima itu adalah melambangkan sebagai tubuh dan darah Kristus. Sebab itu harusalah diasingkan dan
disucikan. 1 Kor 10:21; 11:29.
2. Membedakan
diri kita yang telah dibeli dengan harga tunai.
Sebab itu harusalah kita bertekun sekali lagi untuk menyerahkan diri
kepada Tuhan.
Satu minggu sebelumnya, gereja biasanya sudah
mengumumkan tentang perjamuan suci ini.
Maksudnya ialah supaya anggota jemaat menyediakan hati
masing-masing. Bila kita menerima perjamuan
suci secara teratur, maka kita pasti akan mendapat penghiburan, faedah,
anugerah rohani, keteguhan iman, kekuatan, dorongan, dan pengharapan. Tetapi bila ada orang yang menerima perjamuan
suci sembarangan, tanpa teratur, maka ia akan mendapatkan hukuman. Karena dengan berbuat demikian berarti ia
makan dan minum suatu hukum atas dirinya sendiri.
0 komentar :
Posting Komentar