Senin, 03 Februari 2014


(Mat 26:26-30, 1 Kor 11:23-29)  

I.          Penetapan Perjamuan Suci:
Perjamuan suci adalah suatu upacara yang ditetapkan oleh Tuhan yesus kepada murid-muridNya, tatkala pada malam Tuhan Yesus akan diserahkan, upacara ini diperhatikan Yesus kepada murid-muridNya untuk ditaati setiap waktu.  Perjamuan suci merupakan suatu kesaksian gereja.  Dengan menerima roti yang dipecahkan dan cawan anggur, menyatakan bahwa kita mempunyai bagian di dalam Kristus.  Oleh sebab itu orang Kristen harus mentaati dan menghornati Perjamuan Suci menurut prinsip Alkitab.
II.         Arti Perjamuan Suci:
Di dalam perjamuan suci, melalui roti yang dipecah-pecahkan dan cawan anggur yang kita terima, kita memperingati Tuhan yang telah tersalib dan bangkit pula bagi kita.
Dalam hal ini mempunyai tiga arti:
1.   Peringatan Masa Lampau:
Waktu kita menerima roti dan cawan, kita mengenangkan, memperingati pengorbanan, penyerahan diri dan pencurahan darah Yesus yang tak ternilai harganya.  Dan haruslah kita menyelidiki diri sendiri, bagaimanakah kasih kita kepada Tuhan, apakah kita milik Tuhan yang dapat memperkenankan hati.
2.   Persatuan Masa Sekarang:
Menerima roti dan cawan anggur menyatakan kita menerima daging dan darah Kristus (melambangkan) sehingga kita mempunyai bagian di dalam hidupNya dan bersatu serta bersekutu denganNya.  Persatuan ini juga merupakan persatuan antara orang, sehingga menjadi anggota tubuh Kristus yang saling bersekutu.
3.   Pengharapan untuk masa yang Akan Datang:
Waktu Tuhan menetapkan perjamuan suci, Ia menjanjikan kepada kita bahwa kita akan minum “yang baru” di dalam kerajaan Bapa kelak.  Sebab itu setiap kali menerima perjamuan suci, kita berharap supaya Tuhan cepat datang dan menjemput kita masuk ke dalam kerajaanNya yang kekal. Mat 26:29. 

III.        Siapa yang layak menerima Perjamuan Suci:
Tuhan menetapkan perjamuan suci teristimewa bagi murid-muridNya.  Sebab itu barang siapa yang sudah diperanakan pula dan diselamatkan serta percaya Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat pribadinya, maka ia boleh menerima perjamuan suci.  Perjamuan suci bukan hanya merupakan suatu pernyataan luar saja, tetapi juga merupakan “hidup” di dalam orang Kristen.  Sebab itu untuk menghindarkan kekacauan, maka gereja menetapkan peraturan bahwa hanyalah orang yang sudah menerima baptisan, barulah boleh mengikuti perjamuan suci.

IV.        Sikap sebelum menerima Perjamuan Suci:
a.   Hendaklah memeriksa diri sendiri, menjauhi dosa. 1 Kor 11:28; 5:7-8.
Kita yang menjadai milik Tuhan apakah sungguh-sungguh telah menjadai milikNya?  Hendaklah kita memeriksa diri sendiri, mengakui dosa, perselisihan, dll, antara saudara-saudara.  Bila tidak, maka berarti kita menipu diri sendiri.                                   
b.   Hendaklah kita:
1.   Membedakan roti dan cawan yang kita terima itu adalah melambangkan sebagai tubuh dan darah Kristus.  Sebab itu harusalah diasingkan dan disucikan.  1 Kor 10:21; 11:29.
2.   Membedakan diri kita yang telah dibeli dengan harga tunai.  Sebab itu harusalah kita bertekun sekali lagi untuk menyerahkan diri kepada Tuhan.
Satu minggu sebelumnya, gereja biasanya sudah mengumumkan tentang perjamuan suci ini.  Maksudnya ialah supaya anggota jemaat menyediakan hati masing-masing.  Bila kita menerima perjamuan suci secara teratur, maka kita pasti akan mendapat penghiburan, faedah, anugerah rohani, keteguhan iman, kekuatan, dorongan, dan pengharapan.  Tetapi bila ada orang yang menerima perjamuan suci sembarangan, tanpa teratur, maka ia akan mendapatkan hukuman.  Karena dengan berbuat demikian berarti ia makan dan minum suatu hukum atas dirinya sendiri.

0 komentar :

Posting Komentar